Di postingan saya sebelumnya saya telah menjelaskan
apa yang dimaksud dengan YSLow yaitu tools pemeringkatan web site atau blog.
sekarang, saya akan akan menganalisis dan mengomparasi tentang website
perguruan tinggi di indonesia. saya mengambil web perguruan tinggi negeri
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berdomain http://www.upi.ac.id/ dan
perguruan tinggi negeri Universitas Sebelas Maret (UNS) yang berdomain.http://uns.ac.id/.
pertama-tama kita harus menginstall dan membuka Yslow
seperti pada postingan saya sebelumnya. Pada saat kita masuk pada situs dari
Universitas Pendidikan Indonesia dan mengaktifkan tools YSlow maka akan akan
muncul hasil seperti ini.
Pada tab grade, nilai
dari aturan-aturan digunakan untuk menilai optimasi halaman web. Nilai yang
diberikan beragam mulai bernilai A sampai F, semakin banyak nilai A yang
didapat, tentunya semakin baik. Jika terdapat aturan yang memiliki nilai F,
maka berartiYslow tidak menganalisa pada bagian itu. Disamping
memberikan nilai pada tiap aturan, tool ini memberikan saran
kepada developer apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
nilai optimasi pada setiap aturan. Pada bagian atas tab ini, juga ada grade
keseluruhan nilai optimasi Yslow, tampak pada gambar bahwa website http://www.upi.ac.id/ memiliki
keseluruhan optimasi C (68).
Pada tab ini, dapat
dilihat semua komponen beserta ukurannya dalam sekali load halaman
website. Ada lima jenis komponen yang ditangkap yaitu HTML, file JavaScript,
file CSS, file animasi/flash (dari histats), serta file gambar yang disetting dengan
CSS. Dari sini developer bisa menganalisa komponen komponen mana saja yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Pada gambar diatas, tampak bahwa
pada halaman home http://www.upi.ac.id/ memiliki jumlah ukuran
keseluruhan komponen 813.8K.
Pada tab terakhir ini,
dapat dilihat perbandingan halaman website sebelum terjadi cache komponen
web dengan setelah browser menyimpan komponen web pada cache browser.
Ini artinya pada bagian ini dapat dilihat statistik perbandingan ukuran total
load komponen saat pertama kali diakses dengan akses selanjutnya. Tampak pada
gambar bahwa pertama kali halaman http://www.upi.ac.id/ diakses (sebelum
terjadi cache), memiliki HTTP Request sebanyak 53 dan totalnya sebesar 813.8k, sedangkan setelah terjadi cache oleh
browser, jumlah HTTP Request nya tinggal sebanyak 53 dan
ukurannya tinggal 61.1k.
Pada saat kita masuk pada situs web http://uns.ac.id/ maka muncul hasil seperti ini
Pada tab grade, nilai
dari aturan-aturan digunakan untuk menilai optimasi halaman web. Nilai yang
diberikan beragam mulai bernilai A sampai F, semakin banyak nilai A yang
didapat, tentunya semakin baik. Jika terdapat aturan yang memiliki nilai F,
maka berartiYslow tidak menganalisa pada bagian itu. Disamping
memberikan nilai pada tiap aturan, tool ini memberikan saran
kepada developer apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
nilai optimasi pada setiap aturan. Pada bagian atas tab ini, juga ada grade
keseluruhan nilai optimasi Yslow, tampak pada gambar bahwa website http://uns.ac.id/ memiliki
keseluruhan optimasi C (71).
Pada tab ini, dapat
dilihat semua komponen beserta ukurannya dalam sekali load halaman
website. Ada lima jenis komponen yang ditangkap yaitu HTML, file JavaScript,
file CSS, file animasi/flash (dari histats), serta file gambar yang disetting dengan
CSS. Dari sini developer bisa menganalisa komponen komponen mana saja yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut. Pada gambar diatas, tampak bahwa
pada halaman home http://uns.ac.id/ memiliki jumlah ukuran
keseluruhan komponen 1938.6k.
Pada tab terakhir ini,
dapat dilihat perbandingan halaman website sebelum terjadi cache komponen
web dengan setelah browser menyimpan komponen web pada cache browser.
Ini artinya pada bagian ini dapat dilihat statistik perbandingan ukuran total
load komponen saat pertama kali diakses dengan akses selanjutnya. Tampak pada
gambar bahwa pertama kali halaman http://uns.ac.id/ diakses (sebelum
terjadi cache), memiliki HTTP Request sebanyak 41
dan totalnya sebesar 1938.7k, sedangkan setelah terjadi cache oleh
browser, jumlah HTTP Request nya tinggal sebanyak 39 dan
ukurannya tinggal 33.1k.
Yslow merupakan tool yang
sangat powerful untuk mengetes kecepatan loading website.
Dengan memiliki aturan-aturan optimasi yang jelas, tool ini
dapat menuntun developeruntuk meningkatkan website agar lebih
optimal. Tentunya masih banyak aturan-aturan optimasi yang belum atau tidak
digunakan dalam tool ini, jika anda memiliki aturan optimas
lain diluar yang dibahas disini, anda dapat menuliskannya di halaman komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar